Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Resensi Buku: Mengenal Geng Koplo dan Keluarga Hansip yang Mulutnya Suka Berakrobat

Resensi Buku Lambe Akrobat - Kisah Geng Koplo dan Keluarga Hansip Agus Mulyadi
Buku Lambe Akrobat (Foto:Facebook Buku Mojok)

Lambe Akrobat - Kisah Geng Koplo dan Keluarga Hansip merupakan buku yang sampulnya sempat wara-wiri di beranda Instagram saya pada masa pandemi Covid-19. Namun baru bisa membacanya akhir 2023 lalu.

Saat itu, melihat judulnya, saya memperkirakan isi buku adalah celotehan orang-orang di dalam buku, yang bakal menghibur.

Tebakan itu sedikit benar. Namun, tetap perlu membaca seluruh isinya untuk menikmati hiburannya dan memahami konsep buku secara lebih detail.

Lambe Akrobat - Kisah Geng Koplo dan Keluarga Hansip yang ditulis Agus Mulyadi akan kita bahas lebih lanjut. Namun sebelumnya, mari kita kenali buku ini melalui data-datanya:

Data Buku dan Penulis

Buku berjudul Lambe Akrobat - Kisah Geng Koplo dan Keluarga Hansip ini ditulis Agus Mulyadi dan diterbitkan oleh penerbit Mojok alias Buku Mojok. Buku yang diresensi merupakan cetakan pertama, yakni tahun 2018.

Buku berjenis cerita non fiksi. Meskipun ceritanya nyata, banyak tokoh mendapatkan nama samaran untuk mejaga privasi masing-masing. Hal ini cukup menarik mengingat banyak buku cerita, seperti novel dan kumpulan cerpen, merupakan kisah fiksi.

Buku memiliki dimensi 13 kali 19 cm, dan berisi 165 halaman. Ratingnya di Good Reads 3,64 dari nilai maksimal 5 dengan 124 kali vote. Artinya, rata-rata pembaca itu menyatakan menyukai buku ini.

Sementara penulisnya seorang pria bernama Agus Mulyadi, asal Magelang, Jawa Tengah, yang dulu mulai belajar menulis dengan menjadi Blogger saat menjadi operator warnet.

Saat ini Agus bekerja sebagai redaktur media opini Mojok.co, melayani jasa desain digital, aktif memproduksi konten media sosial, dan tetap menulis.

Sebelumnya, dia telah menghasilkan beberapa buku, di antaranya Diplomat Kenangan, Bergumul dengan Gusmul, Jomblo Tapi Hafal Pancasila, serta yang terbaru Sebuah Seni Untuk Memahami Kekasih.

Sinopsis Buku

Sebagaimana tergambar dalam judulnya, yakni bibir berakrobat, buku ini berisi 33 crita percakapan uni antara tokoh-tokohnya berdasarkan watak masing-masing.

Situasi yang dibangun penulis mendukung omongan-omongan mereka, sehingga menghasilkan cerita yang segar.

Sebagaimana dalam judul juga, tokoh-tokoh yang diceritakan terdiri dari teman sekampung Agus, yang disebut geng koplo, dan keluarganya, yang disebut keluarga hansip.

Semua tokoh digambarkan suka berbicara ceplas-ceplos semaunya, yang kadang bikin emosi jiwa. Agus yang kerap menjadi karakter yang dibikin emosi.

Misalnya, ketika dia mengetahui nama bapaknya yang seorang hansip itu ternyata lebih terkenal dari dirinya si blogger berpretasi yang diundang mengisi materi pelatihan kemana-mana.

Ceplosan Agus pun mampu menggambarkan rasa jengkel di hatinya. Bapaknya Agus yang bernama Trimo Mulgiyanto mendapat banyak porsi cerita dalam buku.

Analisa Buku

Buku ini berisi cerita-cerita yang relevan dengan kehidupan sehari-hari keluarga desa di Jawa yang berlogika sederhana, atau bahkan kalangan mudanya yang kadang bertingkah tanpa logika.

Ditambah lagi, penulis mengambil momen-momen khusus, membangun suasana yang tepat, yang membuat ucapan-ucapan itu memunculkan emosi di batin pembaca.

Cerita-cerita dalam buku ini memiliki konsep yang seragam, yakni menjelaskan konfliknya, membangun suasana yang pas, lalu menutupnya dengan solusi yang dimaksudkan menyelesaikan masalah, namun justru membuat batin semakin jengkel.

Meskipun ada keseragaman konsep, namun pembuka cerita dibuat bervariatif, bisa diawali opini, kalimat bijak, atau analogi, yang membuat pembaca tidak bosan.

Secara keseluruhan, sepertinya buku ini diterbitkan dengan tujuan menghibur pembacanya. Cerita nyata sehari-hari di desa, dan ucapan-ucapan yang lucu menjadi bahan-bahannya.

Buku juga menunjukkan, bahwa warga desa yang berpikiran polos juga memiliki problematika sendiri, yang bila dilihat dari sudut pandang Agus jadi cerita-cerita lucu.

Rekomendasi Buku untuk Siapa?

Buku ini menawarkan omongan-omongan dari lambene Agus sendiri, keluarganya, dan teman-teman sekampungnya yang sangat quotable.

Pembangunan situasi yang pas dan munculnya ceplosan khas desa, menjadi alasan pembaca tertawa.

Buku Lambe Akrobat - Kisah Geng Koplo dan Keluarga Hansip ini, cocok untuk pembaca yang ingin mendapat hiburan, tapi bosan dengan gawai.

Bisa juga untuk orang-orang yang ingin berjeda dari kepenatan dan ingin bacaan ringan, apalagi untuk mereka yang ingin mengetahui kehidupan Agus, keluarga dan teman-teman desanya.(Selabar.id/Udi)