Desa Patoman, Kampung Bali di Banyuwangi Gelar Ngaben Massal
Bupati Ipuk kunjungi Upacara Ngaben massal di Desa Patoman (Foto: Banyuwangi kab) |
Umat Hindu di Desa Patoman, Kecmatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi,
Jawa Timur, menyelenggarakan upacara ngaben massal untuk jenazah
kerabat dan tetangga mereka.
Upacara Ngaben massal digelar selama 4 hari, oleh warga Hindu di desa berjulukan Kampung Bali itu, sejak 24 hingga 27 Juli 2022.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengunjungi penyelenggaraan upacara itu, Senin (25/7/2022).
Dia
mengatakan Ngaben massal di Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari itu,
memperlihatkan budaya gotong royong masyarakat yang terus terjaga.
Kegotongroyongan,
kata Ipuk sangat dibutuhkan Kabupaten Banyuwangi, dalam memulihkan
ekonomi dan melompat memajukan masyarakat di berbagai bidang.
"Acara
ini menjadi contoh nyata bagaimana kegotongroyongan masih sangat kuat
di tengah masyarakat kita. Dengan gotong royong ini, akan membuat segala
sesuatu menjadi mudah dan ringan," kata Bupati Ipuk saat berkunjung ke
Desa Patoman.
Kampung Bali di Banyuwangi ini ditinggali masyarakat yang mayoritas
beragama Islam dan Hindu. Letaknya sekitar satu kilometer sebelah timur
Bandara Banyuwangi.
Desa Patoman juga berjarak sekitar satu
kilometer dari destinasi wisata yang terkenal akan ikan bakarnya, yakni
Pantai Blimbingsari atau Pantai Belimbingsari.
Kampung Bali yang menunjukkan keragaman di Banyuwangi tersebut, selama ini berhasil mempertahankan kerukunan dalam berbagai perbedaan di antara masyarakat mereka.
Selain
Upacara Ngaben, mereka juga rutin menyelenggarakan Perayaan Galungan
dan Nyepi, lengkap dengan pembuatan ogoh-ogoh yang biayanya mencapai
puluhan juta rupiah.
Masyarakat akan berkumpul di balai pura
sejak beberapa hari sebelum perayaan hari besar, untuk mempersiapkan
upakara atau sesajen serta berbagai ornamen hiasan.
Upacara
Ngaben massal kali ini merupakan yang terbesar yang pernah
diselenggarakan. Jenazah umat Hindu dari luar Desa Patoman juga
dikremasi.
Sebanyak 77 ruhani leluhur yang telah meninggal dunia diikutkan dalam Upacara Ngaben massal ini untuk disucikan.
"Tidak
hanya dari Patoman, tapi juga ada yang dari desa lain, bahkan kecamatan
lain di Banyuwangi," ungkap Ketua Panitia Pengabenan Massal Made Marsad
yang juga Ketua Parisada Hindu Dharma (PHDI) Kecamatan Blimbingsari.
Ketua
PHDI Banyuwangi Suminto mengapresiasi kedatangan Bupati Ipuk dan
program Pemkab Banyuwangi yang juga telah dinikmati sebagian umat Hindu
di Banyuwangi. (Selabar.id / Udi)