Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

TN Baluran Kerepotan Tangani Tingkah Wisatawan yang Jumlahnya Naik Drastis

baluran, tn baluran, taman nasional baluran, taman nasional, taman nasional banyuwangi, africa van java, savana bekol, wisata baluran, savana baluran, baluran national park, baluran banyuwangi, pantai bama, taman baluran, taman nasional di banyuwangi, taman nasional baluran banyuwangi, pantai baluran, tiket masuk baluran, taman wisata baluran, taman nasional baluran melindungi hewan, biaya masuk taman nasional baluran, pantai bama baluran, wisata baluran banyuwangi, taman baluran banyuwangi
Pengunjung injak savana TN Baluran 

Taman Nasional (TN) Baluran, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, tengah kerepotan mengatur perilaku wisatawan yang berkunjung ke sana. Lantaran semakin banyak wisatawan yang datang, bertambah pula jumlah pelanggar aturan di kawasan hutan lindung itu.

Hal ini disampaikan Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) TN Baluran Arif Pratiwi pada peserta Youth Leadership Camp for Climate Crisis (YLCC) 2020. Sebanyak 50 peserta menyimak paparan kondisi TN Baluran sebagai tambahan bekal mereka berkampanye memerangi perubahan iklim, Sabtu (25/1/2020).

Tiwi menjelaskan aturan yang sering dilanggar wisatawan di antaranya membuang sampah sembarangan, memberi makan pada satwa, berkendara terlalu kencang dan melanggar batas melangkah di kawasan Savana Bekol. Padahal masing-masing pelanggaran itu bisa menimbulkan dampak buruk, bahkan bahaya. 
"Permasalahan wisata kami, yaitu mereka suka memberi makan monyet, menginjak rumput savana, bahkan mendekati kubangan minum satwa," kata Tiwi.

Dia menjelaskan, monyet yang terbiasa menerima sedekah makanan berubah lebih agresif dengan merebut atau mencuri bungkusan yang dibawa wisatawan. Selain itu home range atau area jelajah mereka semakin menyempit karena mengandalkan makanan wisatawan. 

baluran, tn baluran, taman nasional baluran, taman nasional, taman nasional banyuwangi, africa van java, savana bekol, wisata baluran, savana baluran, baluran national park, baluran banyuwangi, pantai bama, taman baluran, taman nasional di banyuwangi, taman nasional baluran banyuwangi, pantai baluran, tiket masuk baluran, taman wisata baluran, taman nasional baluran melindungi hewan, biaya masuk taman nasional baluran, pantai bama baluran, wisata baluran banyuwangi, taman baluran banyuwangi
Tempat sampah anti serangan monyet 

Ditegaskannya ketika wisatawan membuang sampah makanan sembarangan, sama saja memberi makan monyet di sana. Padahal pihaknya telah menyediakan tempat sampah khusus dari kayu agar monyet tak bisa membongkar dan menggulingkannya.

"Tapi kesadaran masyarakat masih harus terus ditingkatkan. Makanan manusia tidak cocok untuk monyet. Secara natural mereka memakan daun kesambi, biji-bijian, bahkan ada yang makan kerang laut. Itu rantai makanan alami yang kita jaga," kata Tiwi. 

Mendekati mamalia tetap berbahaya, yang meskipun tak memangsa manusia bisa menyerang saat mengamuk. Juga dilarang masuk area savana karena akan merusak rumput hijau musim hujan, atau berisiko terpatuk ular saat tanah merekah musim kemarau. 

Kunjungan wisatawan ke TN Baluran yang sebelumnya di bawah 100 ribu per tahun, menjadi 136 ribu tahun 2018 dan 245 ribu selama 2019. Tiwi memperkirakan hal itu disebabkan pembangunan jalan beraspal masuk TN Baluran dan gemarnya masyarakat berfoto di tempat wisata alam. 

Riezdqhy Amalina Farahiyah Al Husna yang datang dari Yogyakarta mengaku sedih melihat banyak sampah di beberapa titik. Dia bagian dari peserta YLCC 2020 yang mengikuti tur di TN Baluran dan akan diwajibkan berkampanye memerangi perubahan iklim selama 3 bulan mendatang. 

"Sepanjang jalan nemu sampah plastik, bungkus makanan, kardus juga. Nggak ekspektasi banget juga, soalnya sudah dilarang," kata wanita yang kerap disapa Melin itu.