Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Masa Depan Tour de Ijen setelah 8 Tahun Dilaksanakan

tour de ijen, tour ijen, ijen tour, tour de ijen, indonesia road race, tour de ijen, itdbi, tdbi, tdi, tour de ijen 2020
Pebalap berjuang setelah Erek-erek Ijen

Tour de Ijen 2019 telah berlangsung dan tahun depan Banyuwangi mengikuti pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak Jawa Timur. Bagaimana nasib acara yang menghadirkan pebalap nasional - internasional ke desa-desa di Banyuwangi itu?

Bagian tim pendukung Kinan Cycling Team, Syun Tsuke, menceritakan perjuangan mereka keluar dari kepulan asap Pekan Baru ke Banyuwangi. Kebakaran hutan memaksa mereka keluar melalui jalan darat dari Siak ke Padang melalui jalan darat selama 7 jam.

Sampai Padang tim balap level continental itu baru bisa terbang ke Malaysia, lanjut ke Bali. Dari Bali ke Banyuwangi juga harus dilalui via darat sekitar 6 jam, hingga sampai pukul 2.00 WIB dini hari, atau 8 jam sebelum mereka bertanding.

"Mereka terlihat lelah," kata Tsuke sebelum start etape pertama Tour de Ijen 2019, Rabu 25 September 2019.

Setidaknya kita bisa mengukur seberapa besar semangat dan profesionalitas tim-tim pebalap pada Tour de Ijen. Salah satu climber Kinan, Marcos Garcia Fernandez, menguasai polkadot jersey atau juara raja tanjakan pada etape satu, dua dan tiga.

Di etape 4, Polkadot Jersey berhasil direbut Thomas Lebas, tapi dia juga dari Kinan Jepang itu. Bila sedemikian besar semangat pesertanya, bagaimana semangat penyelenggaranya?

tour de ijen, tour ijen, ijen tour, tour de ijen, indonesia road race, tour de ijen, itdbi, tdbi, tdi, tour de ijen 2020
Pebalap melintasi pertigaan Genteng Kulon

Data Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Procyclingstats.com didapati Tour de Ijen merupakan balap sepeda di jalan raya yang masih berjalan yang paling awet ketiga saat ini. Tour de Singkarak telah berjalan 11 tahun berturut sejak tahun 2009, Tour de Bintan 10 tahun sejak 2010, dan Tour de Ijen 8 tahun sejak 2012.

Tour of East Java sebetulnya berjalan 10 tahun, namun sudah berhenti dilaksanakan sejak tahun 2005 sampai 2014 silam. Tour de Indonesia yang telah berada di level 2.1 UCI baru digelar kembali tahun 2018 dan 2019, setelah tahun-tahun sebelumnya putus nyambung, seperti yang ditulis Kompas edisi 27 Agustus 2019.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyelenggarakan 8 tahun berturut Tour de Ijen sejak tahun 2012 hingga kini. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memutuskan melanggengkannya di tengah protes dan even-even lain yang menyita energi seluruh jajaran.

Dia mengatakan Banyuwangi Festival, dalam hal ini Tour de Ijen, berhasil menarik banyak wisatawan. Awal dirinya menjabat, Anas mengatakan jumlah wisatawan yang datang 600 ribu orang, namun kini telah 5,3 juta orang per tahun.

"Wisatawan asing juga naik dari 5 ribu orang menjadi 128 ribu orang per tahun. Dan ini harapan kami bisa terus tumbuh, dan akan dinikmati rakyat Banyuwangi," kata Anas, setelah etape 4 di rest area Gunung Rante, Sabtu 28 September 2019.

Selain untuk mengundang wisatawan, Anas mengatakan Tour de Ijen menjadi wadah kerjasama berbagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD), bahkan kepolisian. Pembangunan jalan, pengerahan penonton pelajar, pengaturan lalulintas, pengelola titik start dan finish, kesiagaan petugas kesehatan, sampai perlengkapan even dan makanan merupakan kerja gotong royong lintas instansi.

Tak hanya itu, dukungan masyarakat atas even ini ditunjukkan dengan kesediaan mereka menghentikan aktivitas demi memberikan jalan para pebalap melaju. Kendaraan mereka tepikan sambil ikut menonton, begitu juga di desa-desa yang kambing pun tak diizinkan melintasi jalan.

Bupati berusia 44 tahun itupun mengatakan tontonan Tour de Ijen memiliki efek memacu adrenalin masyarakat, juga para pelajar. Menurutnya penting meningkatkan adrenalin dan kemauan bersaing masyarakat untuk mencapai cita-cita.

"Ini cara bagaimana anak-anak melihat kompetisi yang disiplin, sportif dan membutuhkan daya juang yang tidak boleh luntur," kata dia.

tour de ijen, tour ijen, ijen tour, tour de ijen, indonesia road race, tour de ijen, itdbi, tdbi, tdi, tour de ijen 2020
Siswa sekolah di Kecamatan Kabat menonoton Tour de Ijen

Bupati yang akan selesai menjabat tahun 2021 itu mengatakan pihaknya tengah mengusulkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Festival Banyuwangi. Di mana di dalamnya ada Tour de Ijen yang berarti wajib diselenggarakan kembali siapapun bupati selanjutnya.

Alasannya Banyuwangi Festival masuk inovasi yang diunggulkan di tingkat nasional dalam seleksi yang diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) tahun 2019. Dari 3.200 inovasi pemerintah daerah dari Sabang sampai Merauke, Banyuwangi Festival masuk top 45 inovasi.

"Berarti membuktikan bahwa dari ribuan inovasi di Indonesia, Banyuwangi Festival menjadi salah satu yang terbaik, bagian dari yang 45 tadi," kata suami Ipuk Fiestiandani ini.

Dibeberkannya juga tips agar even-even tidak hanya menjadi acara tontonan sesaat, yakni diselenggarakan sendiri oleh pegawai pemerintah bersama masyarakat. Pasalnya jika dikerjakan seluruhnya oleh event organizer, ruh dari acara tersebut tidak akan didapatkan.

"Karena kalau EO yang mengerjakan, PNS tidak terlibat, rakyat tidak terlibat, ruhnya hilang, spiritnya hanya spirit ya sudah tontonan saja," pungkasnya.