Penjaga Tambang Belerang Gunung Ijen Hilang setelah Gelombang Tinggi Air Kawah
Penambang Membawa Belerang Turun dari Puncak Ijen |
Pimpinan PT Candi Ngrimbi Unit 1 Belerang Banyuwangi, Cung Lianto, mengatakan dua orang pegawainya sedang bertugas menjaga lokasi tambang belerang Kawah Ijen. Ketika terjadi gelombang tinggi seorang pegawai bernama Alimi (48) berhasil menyelamatkan diri naik ke atas, namun lainnya Suwandi (50) menghilang.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI-Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Banyuwangi, dan Basarnas untuk melakukan pencarian dan evakuasi.
Namun sesuai dengan arahan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), mereka akan melakukan pencarian Suwandi esok hari setelah area Kawah Ijen terpanasi sinar matahari.
"Karena diindikasi di sekitaran kawah ini bertebaran racun, jadi nggak mungkin, racun bisa terurai itu kalau kena matahari," kata Cung saat dihubungi melalui telepon.
Alimi menjelaskan dia dan temannya melihat letupan besar air kawah hingga air naik dan langsung lari ke atas bersama-sama. Di tengah upaya mereka menyelamatkan diri, gelombang kedua yang lebih tinggi datang.
Namun malang pijakan kaki Suwandi hancur dihantam gelombang dan membuatnya terjatuh ke air. Alimi sendiri tak berani menolong karena tingginya bahaya gelombang yang datang di tengah tebing kawah yang curam.
"Setelah lari kira-kira 15 sampai 20 meter, gelombang kedua yang sangat besar datang. Saya lari ke atas, lalu saya lihat tidak ada," kata Alimi.
Kawah Ijen yang di hari normal menerima banyak pengunjung menyimpan bahaya gas dan aktivitas vilkanis lainnya. Pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Ijen melarang pengunjung turun ke kawah.