Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pasutri Bikin Pupuk Organik Cair di Laboratorium Belakang Rumah


Apa yang biasa kamu lakukan di belakang rumahmu?

Pasangan suami - istri Iskandar dan Lismawati membangun laboratorium produksi pupuk di belakang rumah mereka. Lokasinya di Desa Siliragung, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi.

Pupuk organik cair bisa mereka produksi 6 ribu liter per bulan. Lalu dijual ke petani-petani di Pulau Jawa dan Papua.

Pupuk itu dijual di kisaran harga Rp 70 sampai 200 ribu. Manfaatnya memperbaiki unsur hara tanah dan kualitas tanaman seperti jeruk, buah naga, semangka, dan lainnya.

Fungsi dasarnya adalah pestisida dan isektisida. Tetapi selain menjadi pupuk, hasilnya juga bisa digunakan untuk vitamin hewan, obat penyakit kulit pada hewan, obat kesuburan hewan, bahkan kecantikan. 

Iskandar yang merupakan alumni Fakultas Pertanian Universitas Samratulangi Manado, menyusun selang dan tabung-tabung besar di halaman belakang rumahnya yang berukuran 20 meter persegi. 

Berbagai uji coba kemudian dia lakukan disana tiga tahun terakhir di rumahnya di Kab Banyuwangi.

"Kami meneliti kualitas tanah dan tanaman dengan memanfaatkan limbah dari pohon jati," kata Iskandar, Rabu 5 Mei 2021.

Pupuk Organik Cair dari Limbah Kayu Jati

Awalnya dia mencoba sekam sebagai bahan baku. Namun dari berbagai pengujian, diketahui kayu jati yang memberikan manfaat paling baik.

Limbah kayu jati mula-mula diproses dengan teknologi pirolisa dan destilasi. Juga menggunakan kandungan senyawa organik fenol dan asam etanoat, untuk menghasilkan cuka kayu atau wood vinegar.

Dengan proses lanjutan, menghasilkan pupuk organik cair yang mereka beri merk Hazzel. Tak hanya tanaman, sebagian varian produk itu, untuk menunjang kesehatan hewan.


Pupuk organik cair dari limbah rumah tangga juga bisa dihasilkan dari proses produksi mereka. Karena peralatan di laboratorium belakang rumah itu bisa mengolah berbagai jenis limbah kayu dan plastik.

"Limbah kayu jati memiliki kualitas cuka kayu yang lebih bagus. Terutama kualitas kayu jati dari Banyuwangi, paling bagus dibandingkan daerah lainnya," kata Iskandar lagi.

Manfaat pupuk organik cair bagi tanaman itu telah dirasakan Yatiran. Dikatakannya setelah menggunakan produk itu, hasil buah naga yang ditanamnya lebih padat walau ukurannya kecil.

"Buahnya lebih glowing di dalam. Masa panennya juga lebih pendek," kata Yatiran.

Pupuk Organik Cair Karya Anak Muda

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi pemuda yang mau bergerak di bidang pertanian. Lantaran dewasa ini jarang anak muda yang terjun di dunia pertanian.

Apresiasi pada pasangan Iskandar - Lismawati juga ia sampaikan saat berkunjung. Tinjauan lapangan itu dalam rangka program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa).

"Ini sangat keren sekali. Bisa menjadi contoh bagi anak muda lain untuk ikut memajukan pertanian daerah. Dan mereka berhasil," kata Ipuk.

Pupuk organik cair dari limbah pohon jati, dihasilkan pasangan Iskandar - Lismawati di laboratorium belakang rumah mereka. Apa yang mau kamu buat di belakang rumahmu?