Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kopi Banyuwangi Jadi Produsen Besar Jatim, Dipromosikan Lewat Lomba Foto

kota banyuwangi,kota bwi,oleh oleh khas banyuwangi,di banyuwangi,banyuwangi kab,kopi banyuwangi,kabar banyuwangi,perkebunan kalibendo,kopi rakyat,kebun kopi banyuwangi
Bupati Ipuk diFestival Foto Kopi (Humas Banyuwangi Kab)

Kopi Banyuwangi menjadi salah satu dari lima penyumbang terbesar, produksi perkebunan kopi di Provinsi Jawa Timur.

Kopi Banyuwangi dihasilkan dari perkebunan rakyat dan perkebunan swasta nasional yang terkonsentrasi di sekitar kaki Gunung Raung dan Gunung Ijen.

Jumlah produksi perkebunan kopi rakyat di Banyuwangi tahun 2020 ialah 10.518,00 ton, dan 443,80 ton dari perkebunan swasta nasional.

Data produksi kopi Banyuwangi di atas bersumber langsung dari portal Satu Data yang dikelola Pemerintah Banyuwangi Kab.

Oleh oleh khas Banyuwangi yang paling banyak dicari wisatawan asing, pada tahun 2018, ialah kopi. Yang artinya juga menjadi oleh oleh khas Banyuwangi favorit.

Banyuwangi Kab berusaha mempromosikan salah satu produk unggulan masyarakatnya itu, dengan menyelenggarakan Festival Foto Kopi.

Acara tersebut berkonsep lomba fotografi dunia kopi Banyuwangi, yang diikuti peserta fotografer dari kalangan milenial.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi hasil jepretan para peserta yang berupaya menjual kopi di kebun hingga produk bubuk yang dihasilkan UMKM Banyuwangi.

“Kopi Banyuwangi telah merambah pasar Eropa. Dan yang membuat saya lebih bangga, UMKM kopi di sini berkembang. Kopi Banyuwangi ini juga menjadi tuan rumah di daerahnya. Kafe dan warung kopi yang ada di Banyuwangi hampir semua menyuguhkan kopi Banyuwangi karena cita rasanya yang memang khas,” kata Ipuk saat pengumuman pemenang lomba di Perkebunan Kalibendo, Banyuwangi, Sabtu (19/2/2021).

Bupati Ipuk mengatakan, berbagai sektor ekonomi perlu dipromosikan lagi agar kembali tergerak pulih dari terdampak pandemi Covid-19.

Untuk itu pihaknya berupaya mempromosikan sejumlah sektor, termasuk hasil produksi kopi Banyuwangi, agar kembali terangkat.

“Pandemi telah berdampak pada banyak sektor. Maka untuk kembali menggerakkan sektor-sektor yang terdampak maka perlu dilakukan cara-cara yang kreatif. Lewat kompetisi fotografi ini contohnya,” kata Ipuk lagi. 

 

kota banyuwangi,kota bwi,oleh oleh khas banyuwangi,di banyuwangi,banyuwangi kab,kopi banyuwangi,kabar banyuwangi,perkebunan kalibendo,kopi rakyat,kebun kopi banyuwangi
Festival Foto Kopi Banyuwangi (Humas Banyuwangi Kab)

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, MY Bramuda menjelaskan Pemkab Banyuwangi ingin bercerita tentang kopi yang dihasilkan rakyat.

Dari pengolahan kopi on farm, pasca panen, sangrai atau rosting, hingga kegiatan UMKM-UMKM yang mengemasnya sebagai produk oleh-oleh atau kafe yang menyeduhkan untuk pelangggan-pelanggannya.

Banyuwangi Kab ingin agar cerita seputar kopi Banyuwangi itu disampaikan lewat karya artistik yang dihasilkan oleh kalangan muda.

“Hasil jepretan para peserta harus menceritakan sebuah pesan tentang kopi. Bisa mulai dari pohon kopinya, proses pengolahan hingga produk kopi itu sendiri. Dengan kompetisi ini kami berharap dapat memberikan informasi dan narasi kopi Banyuwangi melalui bahasa gambar,” kata Bramuda.

Festival Foto Kopi Banyuwangi 2022 diikuti 185 peserta dengan total 300 karya terkumpul yang kemudian masuk meja seleksi dan penilaian.

Kopi Banyuwangi yang terkumpul dalam frame-frame cantik itu terbagi dalam tiga kategori, yakni penyajian atau proses, landscape, dan still life.

Harfi Yulian Bimantara menjadi juara kategori penyajian atau proses dengan mengusung foto berjudul Nggoreng Kopai.

Imam Asadi menjadi juara di kategori landscape dengan judul Memetik Kopi, dan Fikri Bakti Sosial dengan karya Rasio Takaran Penyajian Kopi, memenangi kategori Still Life. (Selabar.id / Udi)